Jogjakarta, 21 agustus 2013
Selamat
siang anak-anak……………………………….
Sial. Kenapa masih ribut terus. Aku
terdiam. Salah satu siswa angkat bicara,”hei…………………… diam, pelajaran sudah
mulai”. Huft… begini susahnya jadi guru, eh bukan guru ding “Calon Guru”. Sebenarnya
sudah satu bulan lebih aku Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di sekolah ini dan
hanya dikelas ini yang susah sekali untuk diurus. Hah, ini mungkin cobaan buat
menjadi guru.
Sekarang, kelas sudah agak tenang. “silakan
kalian keluarkan alat dan bahan praktek kalian”. Sebagai guru yang baik aku
mengecek siswa satu persatu apakah ada yang belum bisa mengerjakan tugas. Ada
salah seorang siswa yang tumben hari ini dia tidak bikin onar dikelas, “Demon,
kok tumben kamu gx pinjem bolpoin sama ibu” si anak tertawa dan menjawab,” gx
ah bu. Kalo pinjam yang lain bolehbu?”. “memang
mau pinjam apa?” jawabku “pinjam hatimu” jawabnya. Sontak satu kelas tertawa
semua. Akupun ikut tertawa sampai nangis. “sudah-sudah lanjutkan tugas kalin”
10 menit lagi jam pelajaran selesai tapi
anak-anak ngebet ingin pulang. Untuk menunggu sepeluh menit yang terasa lama
bagi meresa, aku mengakalinya dengan menjelaskan tugas yang harus mereka
selesaikan minggu depan dan menganai penilainnya. Saat menjelaskan ada salah
seorang anak berbicara,”mbak, itu gx pantes lo dipanggul ibu guru..”
“loh
kenapa?” merasa aneh
“ibu
guru itu kalau udah punya anak”
“berarti aku mbak
guru gitu maksud lo…..” ku katakana dalam hati. Baiklah kalau begitu. Kemudian
kukatakan kepadanya,” kalau di sekolah panggil ibu tapi kalau diluar sekolah
panggil mbak”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar